Inilah
sebagian buah dari hasil membaca beberapa buku karangan ustadz Yusuf Mansur dan
beberapa pengarang lainnya. Disini saya berusaha mengkaitkan antara kehidupan
dan ibadah. Dari sinilah muncul kekuatan saya untuk terus mencintai shalat dan
tumbuh semakin besar setiap harinya ( Aaamiin ). Tentu saja ini menurut
kacamata saya, tetapi mudah-mudahanan hal ini bisa membuat siapa saja yang
belum mengenal efek ‘sholat’ akan menjadi mencintai “shalat.” InsyaAllah.
Adapun
istilah-istilah yang saya gunakan, terinspirasi oleh direktur saya, karena
kebetulan istilah-istilah ini sering kami gunakan sehari-hari dalam pekerjaan
kami dimana rumah sakit kami
berstandartkan ISO.
Pernahkan
kita bekerja untuk sebuah perusahaan ? Alias menjadi seorang karyawan. Atau
pernahkan terbesit untuk melamar sebuah pekerjaan ke sebuah perusahaan ? Sudah
bisa dipastikan, jawabannya pasti : tau dan pernah ........
Atau
bisa jadi kita justru mempunyai sebuah perusahaan yang didukung oleh karyawan.
Karena mustahil sebuah perusahaan jika tidak ada karyawannya. Biasanya bagi
mereka yang baru lulus kuliah, hal pertama yang dipikirkan setalah lulus kuliah
adalah bagaimana mencari pekerjaan. Kalau perlu di perusahaan bonafit dengan
gaji selangit supaya hidup bisa melejit he he he..........
Saya
ingat sekali di detik - detik terakhir sebelum kelulusan, saya dan teman –
teman mulai hunting informasi soal mau
bekerja kemana. Hampir setiap hari kita menjelajah di warnet untuk mencari informasi sebanyak -
banyaknya cikal bakal perusahaan idaman. Ada yang berniat menjadi pegawaai
bank, menjadi akuntan publik, menjadi asisten dosen bahkan sampai menjadi PNS
pun ada. Saya sendiri lebih memilih perusahaan asing karena saya merasa
mempunyai kemampuan berbahasa asing sehingga sayang jika tidak dimanfaatkan.
Perusahaan
identik dengan karyawan. Suatu perusahaan akan berhasil jika didukung oleh
karyawan - karyawan yang hebat. Sebaliknya perusahaan biasanya akan kolaps jika
karyawan - karyawannya tidak bisa diandalkan.
Nah
berarti , jika kita mendengar kata perusahaan, tentu kata ini sudah tidak asing
lagi bukan ?
Apa
sih yang dimaksud perusahaan itu ? Kurang lebih artiya akan merujuk ke sebuah
aktivitas yang didalamnya banyak terlibat manusia.
Bagaimana
dengan karyawan ? Apa artinya ? Karyawan adalah seorang manusia yang bekerja
sesuai dengan pekerjaannya untuk sebuah perusahaan. Kalau bukan dari golongan
manusia maka bukan dinamakan karyawan he he he he............
Apa
yang terlintas di pikiran Anda jika mendengar kata “Tata Tertib Perusahaan” ?
Tentu ini berkaitan erat tentang aturan di sebuah perusahaan yang ditujukan
bagi seluruh karyawan untuk dita’ati
tanpa pengecualian.
Bagaimana
dengan kata “Owner” atau Pemilik Perusahaan ? Owner adalah pemilik resmi dari
sebuah perusahaan dimana seorang Owner berhak menentukan setiap aturan di
perusahaannya. Owner berhak memecat karyawan yang dianggap melanggar peraturan
perusahaan.
Bagaimana
dengan Bumi ? Ya, bumi adalah tempat kita tinggal di dunia.
Lalu
apa yang dimaksud dengan Perusahaan
Bumi ?
Di
tulisan selanjutnya Anda akan menemukan analogi saya tentang aturan – aturan
keseharian dalam Islam yang saya bayangkan sebagai tata tertib sebuah
perusahaan. Tujuannya tidak lain supaya semakin banyak karyawan – karyawan bumi yang sadar akan tata tertib Perusahaan Bumi dan
segera menta’ati setiap tata tertibnya. Disini saya berusaha untuk mempermudah
pemahaman tentang aturan-aturan Islam sehingga kita dengan sadar diri mau
melaksanakan setiap ketentuan dari tata tertib.
Tulisan
saya tidaklah terlalu banyak, tetapi mengupas point – point pentingnya saja
yang diharapkan dapat ditangkap oleh siapapun pembacanya.
Baik,
mari kita mulai berkenalan dengan Perusahaan
Bumi..............
Seandainya
kita analogikan dunia ini sebagai sebuah perusahaan ( perusahaannya gede
bangeed nyak ? he he he ), maka bisa kita artikan bahwa ALLAH sebagai pemilik perusahaan.
Satu-satunyanya
pemilik modal, tidak ada hal lain yang berhak menanam modal atau istilahnya
joint venture di perusahaan ALLAH ini.
Cuma ALLAH saja yang punya modal .
Maka disini berlaku ketentuan SMM (
Satuan Manual Mutu ) dimana ALLAH
yang menciptakan segala sesuatu-Nya dengan jelas dan hanya ALLAH yang Mengetahui kegunaan masing-masing ciptaan-Nya.
Sama
seperti ketika kita hendak membuat perusahaan, maka kita yang menentukan mau
membuat perusahaan jenis apa, lokasi dimana, butuh karyawan berapa, aturan main
seperti apa dan sebagainya.
Ketika
Anda sebagai pemilik modal tunggal, apabila Anda melakukan sebuah keputusan,
apakah Anda berhak di intervensi ??? Tentu tidak mau bukan ??? Pasti Anda akan
mencak-mencak alias marah-marah atau mungkin bisa jadi menuntut si
pengintervensi ke jalur hukum he he he……
Kemudian
sebagai pemilik modal tunggal perusahaan, Anda tentunya bebas mau menentukan
siapa saja yang akan Anda tempatkan sebagai CEO, Direktur, Manajer sampai
staff ke bagian terendah, iya kan ?
Dan
Anda pun yang berhak menentukan apakah si X ini layak jadi pegawai Anda, atau
jika seorang karyawan Anda melakukan kesalahan maka Anda berhak pula memberikan
hukuman atau mungkin sangsi pecat ( ampun boz ….. ).
Anda
bebas pula menempatkan karyawan dimanapun kantor cabang Anda berada, untuk
berapa lama, tanpa harus bernegosiasi dulu. Kalo setuju, karyawan diterima,
kalau menolak, silahkan cari kerja tempat lain ( gubrak......... galak banget
yah ) .
Anda
berhak membuat segala peraturan perusahaan, mulai dari SOP, IKA , jam kerja ,
jenis hukuman dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kantor Anda.
Kembali
ke materi awal, kalau ALLAH kita
anggap sebagai sang Pemilik Modal maka semua yang kita bicarakan tadi itu
menjadi milik ALLAH. Artinya ALLAH bebas melakukan apa saja sama
seperti ketika Anda bebas melakukan apapun untuk perusahaan Anda. Tetapi yang
membedakan kepemilikan perusahaan ALLAH
dan perusahaan Anda adalah salah satunya misal kita lihat dari sisi karakter
sang Pemilik.
Misal
ada karyawan Anda melakukan satu kesalahan ( kesalahan kecil deh ), saya yakin
Anda langsung akan memberikan SP alias surat Peringatan, ngasihin suratnya
sambil bentak-bentak plus mata melotot hampir copot ( he he he ).
Bagi
ALLAH ? Anda masih diampuni karena
sifatnya Al Ghaffuur ( Maha Pengampun ). Apabila ternyata si X kembali
melakukan kesalahan ( kali ini agak gedean ), saya yakin SP dua langsung turun
tuh ( hadohhhh......... ).
Bagi
ALLAH ? Masih adanya sifat Al
Ghaffar….. Dan Kalo akhirnya si X melakukan kesalahan ketiga ?………….. Wah ini
tandanya kiamat alias dipecat hehehehehhehehehe.
Bagi
ALLAH ? Saya tidak tahu sudah berapa
kali Anda melakukan kesalahan tetapi ALLAH
masih saja membukakan pintu maafnya….. Al Affuw……..
Nah
wajar tidak apabila Anda sebagai sang pemilik perusahaan memberikan hukuman
atau bahkan mungkin memecat karyawan Anda yang bolak balik melakukan kesalahan
????
Kalo
kita mengaca kepada kesalahan yang kita lakukan, kira-kira sampai Anda baca
tulisan saya ini, apakah Anda sudah melakukan kesalahan kurang dari 3, hanya
3x, atau lebih dari 3 alias tak terhitung banyaknya ? he he he lagi…………… (
Kayaknya kalo ditulis dah bisa bikin buku trilogy ya ? Saingannya Harry Potter
!!!)
Coba
sekarang Anda buat daftar dosa yang pernah anda perbuat dari mulai dosa ringan
sampai dosa terberat. Anda bisa membaca buku atau bertanya kepada ahlinya apa
saja yang termasuk dosa besar.
Kemudian
Anda berdiri depan cermin, dengan dosa2 yang sudah Anda perbuat ini , hukuman
apa yang pantas Anda terima ? SP 1 ? SP2 ? Atau dipecat ?
Nah
Anda bisa bayangkan dengan serentetan dosa yang “sengaja” Anda lakukan, tetapi
lihat bagaimana ALLAH masih mau
menerima “tobat” Anda, kapan saja dan
dimanapun Anda berada. Final Punishment ALLAH
adalah ketika nyawa sudah di kerongkongan dalam posisi belum bertobat dan tidak
ada satupun yang mengetahui kapan seseorang akan menerima Final Punishment ini.
Itu sebabnya di sejumah buku-buku selalu ditekankan segeralah memohon
ampunan-Nya, jangan ditunda-tunda.
Apapun
jenis pekerjaan Anda, hakekatnya manusia itu untuk beribadah ? Jadi pekerjaan
Andapun sebagai ibadah. Ketika pekerjaan sebagai ibadah tentunya ada
aturan-aturan yang harus dikerjakan ( jangan bikin aturan sendiri !!!!!).
Ingat
Anda selaku pemilik modal tunggal tidak mau diintervensi soal aturan, maka
aturan ALLAH yang sudah adapun
jangan diintervensi Anda ( kan Anda neh karyawan ALLAH )…….
Kesimpulan Perusahaan
Bumi adalah
:
“
Jika ALLAH adalah sebagai Owner atau Pemilik Tunggal dari sebuah Perusahaan
yang dinamakan Bumi dan mempunyai karyawan – karyawan berupa manusia yang notabene makhluk
ciptaan-Nya sendiri, maka ALLAH sebagai
Owner berhak menentukan Tata Tertib yang akan mengatur karyawan di Perusahaan Bumi milik-Nya. “
Satu
kesepakatan yang harus kita pegang teguh sama- sama sebelum melanjutkan membaca
tulisan ini yaitu :
15 Februari 2014
( My Bapak's B'day )
Viea